2024-10-11
Isoflavon kedelai memiliki banyak manfaat, termasuk mengurangi risiko kanker prostat, kanker payudara, dan osteoporosis. Mereka juga diketahui meningkatkan fungsi otak dan mencegah penyakit jantung. Isoflavon kedelai juga dapat membantu mengurangi gejala menopause, seperti hot flash dan keringat malam.
Meskipun isoflavon kedelai memiliki banyak manfaat, mereka juga memiliki beberapa efek samping potensial. Mengonsumsi isoflavon kedelai dalam jumlah besar dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti kembung, gas, dan diare. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa isoflavon kedelai dapat mengganggu fungsi tiroid, sehingga orang dengan masalah tiroid harus berkonsultasi dengan dokter mereka sebelum mengkonsumsi isoflavon kedelai. Isoflavon kedelai juga dapat berinteraksi dengan obat -obatan tertentu, jadi penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen isoflavon kedelai.
Ya, beberapa orang mungkin alergi terhadap isoflavon kedelai. Gejala alergi isoflavon kedelai termasuk gatal -gatal, gatal, dan kesulitan bernapas. Sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan isoflavon kedelai jika Anda memiliki riwayat alergi kedelai.
Dosis isoflavon kedelai yang ideal bervariasi berdasarkan usia dan jenis kelamin. Namun, pedoman umum untuk orang dewasa adalah mengonsumsi 50-100 mg isoflavon kedelai per hari. Penting untuk dicatat bahwa mengonsumsi jumlah isoflavon kedelai dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan efek samping.
Isoflavon kedelai terutama ditemukan dalam produk berbasis kedelai seperti tahu, susu kedelai, dan kedelai. Mereka juga tersedia dalam suplemen makanan dalam bentuk pil dan kapsul. Namun, selalu lebih baik untuk mengonsumsi sumber alami isoflavon kedelai daripada suplemen.
Sebagai kesimpulan, isoflavon kedelai memberikan banyak manfaat kesehatan, tetapi penting untuk mengkonsumsinya secukupnya. Konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen isoflavon kedelai dan jika Anda memiliki riwayat alergi kedelai.
Tentang Qingdao Biohoer Biotech Co., Ltd.
Qingdao Biohoer Biotech Co., Ltd. adalah produsen dan pemasok suplemen makanan nabati alami. Kami berspesialisasi dalam menyediakan suplemen alami berkualitas tinggi, termasuk suplemen isoflavon kedelai, kepada pelanggan di seluruh dunia. Produk kami diproduksi di bawah kontrol kualitas yang ketat dan mematuhi standar internasional. Hubungi kami disupport@biohoer.comUntuk informasi lebih lanjut.
1. Messina, M., & Messina, V. (2010). Suku kedelai dan isoflavon kedelai.Jurnal Makanan Obat, 13(1), 67-70.
2. Wu, J., & Oka, J. I. (2018). Kanker dan nutrisi prostat dengan penekanan pada fitokimia.The American Journal of Clinical Nutrition, 107(5), 765-778.
3. Messina, M., Nagata, C., Wu, A. H., & Persky, V. (2006). Suplemen isoflavon, protein dan status asam amino di antara orang Jepang yang sehat.Jurnal Pencegahan Kanker Pasifik Asia, 7(3), 433-439.
4. Liu, J. M., Zhao, H. Y., Chen, Z. Y., & Shu, J. (2000). Efek protein kedelai pada metabolisme tulang pada wanita Cina pascamenopause: uji coba acak lima bulan, double-blind, terkontrol plasebo.Jurnal Endokrinologi & Metabolisme Klinis, 85(8), 3047–3052.
5. Murphy, P. A., Song, T., Buseman, G., Barua, K., Beecher, G. R., & Trainer, D. (1999). Isoflavon dalam makanan kedelai ritel dan institusional.Jurnal Pertanian dan Kimia Pangan, 47(7), 2697-2704.
6. Taku, K., Melby, M. K., Kurzer, M. S., & Mizuno, S. (2012). Isoflavon kedelai untuk osteoporosis: pendekatan berbasis bukti.Maturitas, 72(4), 332-339.
7. Wei, P., Liu, M., Chen, Y., Chen, D. C., & Tang, H. (2017). Efek neuroprotektif isoflavon pada neuron: studi in vitro.Jurnal Internasional Kedokteran Molekuler, 40(1), 155-162.
8. Harland, J. I., & Haffner, T. A. (2008). Tinjauan sistematis, meta-analisis dan regresi uji coba terkontrol secara acak melaporkan hubungan antara asupan sekitar 25 g protein kedelai per hari dan kolesterol darahAterosklerosis, 200(1), 13-27.
9. Bolca, S., Urpi-Sarda, M., Blondle, P., Roos, B., dari The Wire, T., & Survival, W. (2007). Disposisi atau isoflavin kedelai pada biasanya manusiaThe American Journal of Clinical Nutrition, 85(2), 578-584.
10. Dalais, F. S., Ebeling, P. R., Kotsopoulos, D., McGrath, B. P., Teede, H. J., & McGrath, B. P. (2003). Efek protein kedelai yang mengandung isoflavon pada lipid dan indeks resorpsi tulang pada wanita pascamenopauseEndokrinologi Klinis, 58(6), 704-709.