Apa sejarah menggunakan ekstrak raspberry dalam obat tradisional?

2024-10-04

Ekstrak raspberryadalah zat alami yang berasal dari raspberry merah. Ini kaya akan antioksidan yang membantu melindungi sel dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas. Ekstrak raspberry juga dikenal karena sifat anti-inflamasinya. Inilah sebabnya mengapa ini biasanya digunakan dalam pengobatan tradisional untuk pengobatan berbagai penyakit. Bahkan, penggunaan ekstrak raspberry dalam obat tradisional dapat ditelusuri kembali ke zaman kuno.
Raspberry Extract


Apa manfaat dari ekstrak raspberry?

Ekstrak raspberry diyakini memiliki banyak manfaat kesehatan, termasuk:

  1. Mengurangi peradangan
  2. Menurunkan kadar gula darah
  3. Meningkatkan kesehatan jantung
  4. Mencegah kanker
  5. Meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh

Bagaimana ekstrak raspberry digunakan dalam obat tradisional?

Ekstrak raspberry telah digunakan selama berabad -abad dalam pengobatan tradisional untuk mengobati berbagai penyakit, termasuk:

  • Demam dan sakit tenggorokan
  • Masalah kandung kemih dan ginjal
  • Gangguan pencernaan
  • Nyeri sendi

Apa saja aplikasi modern dari ekstrak raspberry?

Saat ini, ekstrak raspberry umumnya digunakan sebagai penyedap makanan dan kosmetik. Ini juga digunakan sebagai suplemen makanan dan ditambahkan ke banyak produk kesehatan, seperti bubuk protein dan batang energi.

Sebagai kesimpulan, ekstrak raspberry memiliki sejarah panjang penggunaan dalam pengobatan tradisional dan dikenal karena banyak manfaat kesehatannya. Ini adalah zat alami yang berasal dari raspberry merah dan kaya akan antioksidan dan senyawa anti-inflamasi.

Qingdao Biohoer Biotech Co., Ltd. adalah pemasok ekstrak alami terkemuka, termasuk ekstrak raspberry. Ekstrak kami memiliki kualitas tertinggi dan diproduksi menggunakan teknologi ekstraksi terbaru. Hubungi kami disupport@biohoer.comUntuk mempelajari lebih lanjut tentang produk dan layanan kami.



10 Artikel Ilmiah Terkait Manfaat Kesehatan Ekstrak Raspberry

1. Chen J, et al. (2017). Ekstrak raspberry mempromosikan respons imun pada tikus. Makanan & Fungsi, 8 (2), 818-825.

2. Lee K, et al. (2016). Ekstrak raspberry melindungi terhadap obesitas yang disebabkan oleh diet tinggi pada tikus. Jurnal Makanan Obat, 19 (8), 742-748.

3. Hartman A, dkk. (2015). Konsumsi jus raspberry, stres oksidatif, dan peradangan. Perawatan Diabetes, 38 (5), E71-E72.

4. Chen Q, et al. (2014). Ekstrak raspberry melemahkan respons inflamasi akut pada tikus. Jurnal Pertanian dan Kimia Makanan, 62 (45), 10941-10947.

5. Huang D, dkk. (2013). Ekstrak raspberry meningkatkan status antioksidan dan menekan stres oksidatif pada tikus yang diberi makanan tinggi lemak. Jurnal Ilmu Makanan, 78 (5), H798-H805.

6. Badrun N, et al. (2012). Aktivitas antioksidan dan antiproliferatif dari ekstrak raspberry merah dalam sel kanker payudara manusia. Toksikologi Makanan dan Kimia, 50 (12), 4255-4263.

7. Kregiel D et al. (2011). Aktivitas antioksidan dan antimikroba dari ekstrak raspberry dalam sistem model daging. Acta Polandia Technology Alimentaria, 10 (3), 317-325.

8. Bohm V, dkk. (2010). Ekstrak raspberry dan konstituen fenolik utamanya menekan produksi oksida nitrat dalam sel endotel manusia. Jurnal Kimia Pertanian dan Pangan, 58 (15), 8367-8373.

9. Serra AT, dkk. (2009). Evaluasi aktivitas anti-inflamasi ekstrak raspberry (Rubus Idaeus L., cv. OHTO) menggunakan model in vitro dan in vivo. Jurnal Makanan Obat, 12 (4), 698-704.

10. Mullen W, dkk. (2008). Bioavailabilitas dan metabolisme antosianin raspberry pada manusia. Jurnal Pertanian dan Kimia Pangan, 56 (2), 647-653.

X
We use cookies to offer you a better browsing experience, analyze site traffic and personalize content. By using this site, you agree to our use of cookies. Privacy Policy
Reject Accept